HUKUM BERHUTANG EMAS
Hukum meminjamkan/hutang piutang emas adakah termasuk dalam riba?
PERTANYAAN
Pernah saudara saya mahu meminjam wang tetapi wang tiada, cuma ada emas sahaja untuk digadaikan dan setelah lunas perhiasan tersebut dikembalikan kepada saya. Bagaimana hukum bagi saya, adakah saya menjalankan riba?
JAWAPAN
Memberi pinjaman atau hutangan pada orang yang memerlukan itu sunnah. Allah SWT berfirman dalam QS AL-BAQARAH 2:245 ;
Ertinya : Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadis sahih riwayat Muslim ;
Ertinya : Barangsiapa memberi pinjaman/hutang kepada sesama muslim, maka ia akan mendapat pertolongan Allah baik di dunia maupun di hari kiamat.
Memberi hutangan itu hukumnya sunnah. Adapun berhutang itu hukumnya boleh (mubah).
Satu hal yang juga perlu diketahui dalam masalah hutang piutang yang syar'ie adalah si penghutang (al-muqridh) tidak boleh mensyaratkan bunga atau manfaat tertentu dalam pengembalian hutang. Jadi, kalau meminjamkan emas 10 gram, maka kembalinya 10 gram. Tidak boleh lebih kerana hala itu akan disebut riba.
Akan tetapi, kalau ternyata orang yang hutang memberi lebih dari jumlah hutang atas dasar suka rela, hal itu dibolehkan. Bahkan itu sunnah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan